Senin, 01 September 2025

Surat dari seseorang yang belum selesai segalanya tentangmu

Aku tak tau harus memulainya dari mana.

Yg jelas rasamu belum benar2 selesai disini, dan namanu...entah bagaimana, masih menetap diam2 tinggal diruang yang tak pernah aku undang, tapi juga tak pernah aku usir.

Kamu pergi,
dan aku tidak bisa menahanmu,
bukan karena tidak ingin,
tapi karena aku tau
jika cinta harus dipaksa tinggal,
maka ia akan berubah menjadi luka yang paling sunyi. 

Aku mencoba kuat,
mencoba percaya bahwa semua ini akan membaik.
tapi bagaimana bisa membaik, kalau satu2 nya yang pernah mebuatku utuh adalah kamu.
yang justru memilih pergi?
kamu tidak salah,  tidak juga jahat
kamu hanya memilih jalanmu sendiri.

Dan aku,
aku hanya seseorang yang belum tau bagamana caranya mencintai tanpa berharap kembali. 

Setiap kali aku menulis kata kata ini,
rasanya menoreh luka yg belum kering.
Bukan untuk menyakiti diri sendiri,
tapi untuk memastikan bahwa rasa ini nyata.

Bahwa aku benar benar pernah mencintai sedalam itu.
Kamu tdk perlu datang kembali.
Aku tidak menunggu, kecuali semesta memberi waktu kedua kali untuk kita pulang ke rumah yg sama.

Dan aku,
masih menyimpanmu, bukan didepan Pintu.
Tapi ditempat yang lebih dalam dari itu.
Diruang paling sunyi dalam diriku.

Tempat dimana hanya kamu yg pernah duduk dengan nyaman. Aku tdk ingin kamu merasa bersalah.

Cinta ini bukan beban yang ku titipkan padamu, ini hanya bagian dari kisahku yg kebetulan pernah menuliskan namamu disetiap halamannya.. 

Dan kalau suatu hari kamu bertanya,
kenapa aku belum sepenuhnya Pulih,

Jawabannya sederhana:
Karena aku belum selesai mencintaimu,
dan mungkin, memang belum ingin..