Kau pejuang bijak,
Yang menyerah dengan cara bijak pula.
Tidak ada alasan menyalahkan pilihan.
Kita bijak, saling memaklumi kekalahan kita...
Kita bijak, berpura pura semua baik baik saja...
Hidup memang tentang pilihan,
Namun terkadang jalan yang kita pilih
Bukanlah jalan yang kita mau...
Aku tidak pernah begitu kuat hadapi semuanya.
Tapi kau selalu ada menguatkanku.
Aku selalu gagal menata hidupku
Tapi kau selalu menyakinkan, semua akan baik baik saja.
Hidup ini terlalu singkat, untuk rasa bahagia.
Tapi yakinlah ada cinta yang diciptakan abadi untuk kita.
Meskipun takdir harus membawanya pergi ketempat yang tak mampu kau raih lagi.
Percayalah cinta itu berdiri di sana sambil menatapmu dari kejauhan. Karena kemanapun ia pergi, cinta yang abadi itu akan membawa serta namamu.
Percayalah dia akan menunggumu, sampai waktu mempertemukan kembali.
Aku tau tentangmu dengan ketidaksengajaan, aku mencintaimu tanpa alasan. Kau tau? Sangat mudah menjatuhkan hati padamu.
Namun apa kau mengerti? Tak akan semudah itu kau meminta aku untuk pergi.
Aku bukan kehilangan kamu.
Hanya saja aku harus kembali terbiasa menjalani hari sendiri.
Seperti diawal kita belum bersama...
Karena aku paham, kehilangan itu tak ada.
Yang ada hanyalah sebuah kepergian, sehingga aku harus kembali keawal dimana kita belum bersama.
Menjalani kembali hari sendiri.
Kau adalah rumah yang menaungiku
Setelah panjang perjalanan penuh peluh dan air mata...