Aku hanya bisa memendam kecewa dari sisa perdebatan kita. Karena sulit bagiku menerima keadaan kita yang sudah terlanjur patah ini. Aku sudah meminta maaf jika memang salah itu kulakukan. Tapi tak kunjung dimaafkan. Malah terus saja menyalahkan tanpa pernah menjelaskan apa yang sudah aku perbuat hingga kmu begitu marah. Aku terlanjur kecewa dengan sikapmu yang kekanak- kanakan. Mudah marah dan sangat ingin di benarkan. Tanpa pernah melihatku disini yang juga ingin didengarkan sesekali.
Dulu, aku bahagia ketika kmu begitu tenang dalam menyelesaikan masalah, dan tak selalu menyalahkan. Semenjak kmu terus saja menyalahkan, menaruh curiga, dan membuatku merasa tak berdaya. Aku kehilangan semua yang pernah kubanggakan saat bersamamu. Entah harus dengan cara apalagi aku menyakinkan diri ini bahwa kita harus berakhir bahagia. Karena selalunya, setelah perdebatan itu tiba, aku yang kerap memendam kecewa...😔😔
Aku selalu ingin berjalan berdampingan denganmu. Harapanku begitu tinggi tiap kali kmu berusaha membahagiakan aku. Tetapi, jauh di balik kesenangan itu ada keraguan yang menyeruak di dalam hatiku. Rasanya sulit untukku jelaskan bagaimana kita sebenarnya. Ya, kita memang dekat, saling berbagi kisah, bercerita tentang apa saja, bahkan melalui suka duka bersama. Namun, kita bukanlah siapa-siapa. Bukan sepasang yang saling menjaga atau memberi cinta💔
Aku takkan tau bahwa hatiku telah menyembunyikan banyak kesakitan. Hingga suatu hari aku menatap mataku dalam- dalam didepan cermin, dan menanyakan siapa sebenarnya diriku..?!
Aku yang telah begitu banyak menelan pil kepahitan, aku yang telah berpura-pura bahagia, padahal hatiku sangat ingin mengeluarkan air mata. Aku yang terlihat begitu kuat, padahal rasaku hancur lebur.
Aku yang masih saja berkata "tidak ada apa-apa" padahal hatiku luka.
Aku menyembunyikan semua kesakitan itu, berharap suatu hari nanti bisa kulupakan.
Tapi semakin lama aku menahan, semakin dalam luka itu menyakiti perasaan. Semakin sering aku menyembunyikan, semakin sulit juga aku melupakan.
Hingga yang tersisa adalah kepura-puraan, yang terus berpura-pura.