Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri.. mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal…
“Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. Dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.”
“Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti di belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada .”
Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.
Yang kita butuhkan adalah Hati yang Bersih dan Ikhlas serta Pikiran yang Jernih, maka kita bisa menciptakan rasa “Bahagia” itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun.
Kebahagiaan itu milik Orang-orang yang dapat Bersyukur.
Ketika Tuhan memberikanmu kebahagiaan :
Thank God!
Ketika Tuhan memberikanmu cobaan :
Still, Thank God!
Semoga bermanfaat...
Kamis, 30 Juni 2016
Rabu, 29 Juni 2016
♡ RUMAH MERTUA ♡
Tidak mudah bagi seorang wanita untuk "DATANG" sendirian ke sebuah keluarga baru...
kemudian harus menyesuaikan diri sedemikian rupa,,
untuk dapat hidup bersama keluarga baru tersebut juga tidak mudah...
Yang sering terjadi adalah konflik batin,, Tangis,,
Ketidak cocokan di banyak hal.
Dan tetap bertahan demi orang yang dicintainya meskipun sebenarnya dia stress!!!
Para laki-laki kamu harus tahu...
Istrimu rela meninggalkan kedua orangtua yang sudah menyayanginya sejak kecil...
Rela meninggalkan rumahnya yang merupakan tempat ternyamannya sejak kecil...
Hanya demi menaati,, mengikutimu dan membahagiakanmu wahai Suami...
Ia hanya berharap kamu lah Suami yang akan menjadi pengganti orang yang menyayanginya dan menjadi tempat ternyamannya setelah meninggalkan rumahnya...
Setengah dari Suami memahami hal itu...
Setengahnya lagi tak mau tau akan hal itu...
Maka...
Hargai perasaan Istrimu...
Sayangi Istrimu..
jangan disakiti lagi dengan hal-hal lain...
Sungguh...
kedua orangtuanya mengizinkan ia menikah dengaanmu,, karena mereka berharap, engkau bisa membahagiakannya...
Karena, jika Istri sudah bahagia, maka tidak sulit baginya untuk selalu menaatimu...
kemudian harus menyesuaikan diri sedemikian rupa,,
untuk dapat hidup bersama keluarga baru tersebut juga tidak mudah...
Yang sering terjadi adalah konflik batin,, Tangis,,
Ketidak cocokan di banyak hal.
Dan tetap bertahan demi orang yang dicintainya meskipun sebenarnya dia stress!!!
Para laki-laki kamu harus tahu...
Istrimu rela meninggalkan kedua orangtua yang sudah menyayanginya sejak kecil...
Rela meninggalkan rumahnya yang merupakan tempat ternyamannya sejak kecil...
Hanya demi menaati,, mengikutimu dan membahagiakanmu wahai Suami...
Ia hanya berharap kamu lah Suami yang akan menjadi pengganti orang yang menyayanginya dan menjadi tempat ternyamannya setelah meninggalkan rumahnya...
Setengah dari Suami memahami hal itu...
Setengahnya lagi tak mau tau akan hal itu...
Maka...
Hargai perasaan Istrimu...
Sayangi Istrimu..
jangan disakiti lagi dengan hal-hal lain...
Sungguh...
kedua orangtuanya mengizinkan ia menikah dengaanmu,, karena mereka berharap, engkau bisa membahagiakannya...
Karena, jika Istri sudah bahagia, maka tidak sulit baginya untuk selalu menaatimu...
Selasa, 28 Juni 2016
Ibu Kandung VS Ibu Mertua
Ada beberapa ibu mertua yang menganggap bahwa jika dia mempunyai menantu, menantunya harus berada di rumah dan mengerjakan segala pekerjaan rumah. Dan harus bekerja, Uang hasil kerja menantu harus digunakan untuk keperluan rumah tangga demi meringankan beban suami... Jika sang menantu melakukan beberapa hal, ada beberapa mertua yang akan memarahi menantunya dengan sangat kasar.
Ada seorang menantu yang dimarahi habis-habisan oleh mertuanya dan terlihat oleh sang ibunya sendiri. Sang ibu yang tak tahan melihat anaknya dimarahi akhirnya angkat bicara dan mengatakan :
Jangan sampai ada perlunya saja kamu baru kepikiran menantumu. Menantumu sudah bersusah payah untuk menjaga cucumu tetapi kamu tidak membantunya sama sekali. Jadi ketika kamu memerlukan, jangan berharap bahwa dia akan membantumu karena kamu sama sekali tidak pernah membantunya.
Jangan mengatakan hal yang jelek tentang menantumu di depan anakmu. Jika kamu begitu, kamu hanya akan membuat mereka berantem setiap hari dan akhirnya bercerai. Jangan sampai karena dirimu mereka sampai bercerai karena itu artinya kamu sudah melakukan dosa besar!
Jangan menyamakan caramu merawat anak dengan cara menantumu merawat anakmu. Dia memang adalah anakmu, tetapi menantumu adalah istri anakmu. Dia hanya bisa menganggapnya sebagai suaminya, dan tidak akan pernah bisa menganggapnya sebagai seorang anak.
Sebagai ibu, kita paling mengerti kelemahan anak kita, jadi jangan jadikan kesibukan menjadi sebuah alasan untuk membuat menantumu untuk melakukan semua pekerjaan rumah. Dia hanya sibuk bermain game dan kamu tahu pasti tentang hal itu.
Anakmu hanya orang yang biasa saja, tidak sehebat yang kamu bayangkan, jadi jangan berharap bahwa menantumu terlalu mendewakan anakmu.
Jika menantumu pulang ke rumah dan membelikan barang untuk orangtuanya, kamu jangan cemburu karena apa yang kami berikan padanya jauh lebih banyak daripada kamu.
Jangan mengungkit-ungkit keluarga menantumu punya uang seberapa ataupun punya rumah seberapa karena itu tidak ada hubungannya sama sekali denganmu.
Jika kamu berharap menantumu bisa menghormatimu, menjagamu, maka kamu pun harus memperlakukannya dengan baik. Jangan memasang standar yang tinggi agar orang lain memuaskan keinginanmu.
Jangan selalu membanding bandingkan menantumu dengan menantu orang lain. Jika kamu ingin punya menantu yang baik, jadilah mertua yang baik terlebih dahulu.
Jangan merasa menantumu seenak hati jika dia menyuruh suaminya membantu pekerjaan rumahnya. Rumah tangga adalah dua orang yang bersatu jadi mereka harus membagi beban mereka.
Sang suami pasti sering mengatakan hal ini pada istrinya, "Perlakukanlah ibuku dengan baik karena dia sudah susah payah membesarkanku." Tetapi sang suami pasti jarang sekali mengatakan, "Ma, perlakukanlah istriku dengan baik, Dia memutuskan untuk meninggalkan orangtuanya dan tinggal bersama dengan kita pasti bukanlah hal yang gampang untuknya."
Setiap wanita pasti akan meninggalkan rumahnya setelah menikah hanya untuk tinggal bersama dengan orang yang dicintainya sampai tua. Mereka pun berubah menjadi orang yang dewasa dan tidak akan menerima perlindungan dari orangtuanya yang jauh disana.
Ada seorang menantu yang dimarahi habis-habisan oleh mertuanya dan terlihat oleh sang ibunya sendiri. Sang ibu yang tak tahan melihat anaknya dimarahi akhirnya angkat bicara dan mengatakan :
Jangan sampai ada perlunya saja kamu baru kepikiran menantumu. Menantumu sudah bersusah payah untuk menjaga cucumu tetapi kamu tidak membantunya sama sekali. Jadi ketika kamu memerlukan, jangan berharap bahwa dia akan membantumu karena kamu sama sekali tidak pernah membantunya.
Jangan mengatakan hal yang jelek tentang menantumu di depan anakmu. Jika kamu begitu, kamu hanya akan membuat mereka berantem setiap hari dan akhirnya bercerai. Jangan sampai karena dirimu mereka sampai bercerai karena itu artinya kamu sudah melakukan dosa besar!
Jangan menyamakan caramu merawat anak dengan cara menantumu merawat anakmu. Dia memang adalah anakmu, tetapi menantumu adalah istri anakmu. Dia hanya bisa menganggapnya sebagai suaminya, dan tidak akan pernah bisa menganggapnya sebagai seorang anak.
Sebagai ibu, kita paling mengerti kelemahan anak kita, jadi jangan jadikan kesibukan menjadi sebuah alasan untuk membuat menantumu untuk melakukan semua pekerjaan rumah. Dia hanya sibuk bermain game dan kamu tahu pasti tentang hal itu.
Anakmu hanya orang yang biasa saja, tidak sehebat yang kamu bayangkan, jadi jangan berharap bahwa menantumu terlalu mendewakan anakmu.
Jika menantumu pulang ke rumah dan membelikan barang untuk orangtuanya, kamu jangan cemburu karena apa yang kami berikan padanya jauh lebih banyak daripada kamu.
Jangan mengungkit-ungkit keluarga menantumu punya uang seberapa ataupun punya rumah seberapa karena itu tidak ada hubungannya sama sekali denganmu.
Jika kamu berharap menantumu bisa menghormatimu, menjagamu, maka kamu pun harus memperlakukannya dengan baik. Jangan memasang standar yang tinggi agar orang lain memuaskan keinginanmu.
Jangan selalu membanding bandingkan menantumu dengan menantu orang lain. Jika kamu ingin punya menantu yang baik, jadilah mertua yang baik terlebih dahulu.
Jangan merasa menantumu seenak hati jika dia menyuruh suaminya membantu pekerjaan rumahnya. Rumah tangga adalah dua orang yang bersatu jadi mereka harus membagi beban mereka.
Sang suami pasti sering mengatakan hal ini pada istrinya, "Perlakukanlah ibuku dengan baik karena dia sudah susah payah membesarkanku." Tetapi sang suami pasti jarang sekali mengatakan, "Ma, perlakukanlah istriku dengan baik, Dia memutuskan untuk meninggalkan orangtuanya dan tinggal bersama dengan kita pasti bukanlah hal yang gampang untuknya."
Setiap wanita pasti akan meninggalkan rumahnya setelah menikah hanya untuk tinggal bersama dengan orang yang dicintainya sampai tua. Mereka pun berubah menjadi orang yang dewasa dan tidak akan menerima perlindungan dari orangtuanya yang jauh disana.
Senin, 27 Juni 2016
Perbedaan Antara Putri Kandung Dan Menantu Perempuan
Menyuarakan Suara Hati Para Menantu Di Kehidupan Nyata Dengan Sangat Tepat...!!
Masalah antara mertua dan menantu adalah hal yang sering dihadapi oleh kebanyakan wanita di dalam pernikahan. Tidak ada jalan lain untuk mengatasinya selain dengan komunikasi yang baik dan bijak diantara mertua dan menantu bahkan termasuk suami...
Tak sedikit calon mertua yang berkata bahwa ia akan memperlakukan calon menantunya seperti putri kandung kelak, namun ada berapa banyak yang mampu menepati kata-katanya?
Melukiskan perbedaan antara menantu dan putri kandung di mata mertua di kehidupan nyata..!!
Jika menantu sesekali tidak masak nasi, maka mertua menganggapnya pemalas. Namun jika sang putri kandung yang biasanya tidak masak nasi suatu ketika bersedia masak nasi, maka sang mertua akan memujinya sangat pengertian.
Makanan yang dibeli oleh menantu rasanya tidak enak, sedangkan makanan yang dibeli putri kandung terasa luar biasa lezat.
Menantu yang pergi liburan dianggap berfoya-foya, sedangkan putri kandung yang pergi liburan dianggap butuh relaksasi.
Menantu dilarang pulang ke rumah orang tuanya kalau tidak ada perlu apa-apa, sedangkan sang putri kandung harus pulang ke rumah orang tua walaupun tidak ada apa-apa.
Saat menantu berkata tidak punya uang, mertua akan berkata,"Makanya harus pinter-pinter hemat uang", sedangkan saat putri kandung berkata tidak punya uang, maka sang mertua akan berkata, "Suamimu kurang bekerja keras".
Saat pulang kerja, menantu harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga; sedangkan saat putri kandung pulang kerja, ia harus banyak istirahat dan diberi makan yang bergizi.
Menantu yang melawan dianggap tidak berbakti, sedangkan jika putri kandung yang melawan maka sang mertua menanggapnya demi keadilan.
Menantu harus belajar melakukan hal yang tidak bisa ia lakukan, sedangkan putri kandung tidak perlu melakukan apa yg tidak bisa dia lakukan
Menantu yang tidak mengajak mertua bepergian dianggap tidak berbakti; sedangkan putri kandung yang bepergian sendiri, cukup dengan membelikan oleh-oleh sudah dianggap sangat pengertian.
Barang yang dibelikan oleh menantu biasanya sulit digunakan, sedangkan barang yang dibelikan oleh putri kandung sangat berguna.
Uang hasil kerja menantu harus digunakan untuk keperluan rumah tangga demi meringankan beban suami; sedangkan uang hasil kerja putri kandung adalah pendapatan pribadi, suami tidak berhak ikut campur.
Uang hasil kerja sang putra tidak boleh diatur menantu, sedangkan uang hasil kerja menantu lelaki sebaiknya semua diberikan kepada putri kandungnya.
Ketika cucu bandel, maka mertua menganggap sang menantu tidak mendidik dengan baik; sedangkan jika cucu dari putri kandung bandel, maka mertua menanggap sang cucu membuat mamanya susah hati.
Setelah menikah, sang menantu lebih baik tidak usah berhubungan dekat dengan orangtuanya, sedangkan putri kandung tidak boleh lupa pada orang tuanya setelah menikah.
Suami yang sayang terhadap menantu dianggap budak istri, sedangkan suami yang sayang terhadap sang putri kandung adalah pria sejati.
Bukan mudah untuk menjaga dan memuaskan hati semua orang tapi berusahalah agar tidak menyakiti hati mereka walaupun hati kita disakiti oleh mereka....
Tak perlu terlihat baik oleh orang lain, karena yang terlihat baik belum tentu benar. Cukuplah menjadi orang yang baik agar orang-orang yang mempunyai hati yang mampu merasakan siapa yang baik...
Masalah antara mertua dan menantu adalah hal yang sering dihadapi oleh kebanyakan wanita di dalam pernikahan. Tidak ada jalan lain untuk mengatasinya selain dengan komunikasi yang baik dan bijak diantara mertua dan menantu bahkan termasuk suami...
Tak sedikit calon mertua yang berkata bahwa ia akan memperlakukan calon menantunya seperti putri kandung kelak, namun ada berapa banyak yang mampu menepati kata-katanya?
Melukiskan perbedaan antara menantu dan putri kandung di mata mertua di kehidupan nyata..!!
Jika menantu sesekali tidak masak nasi, maka mertua menganggapnya pemalas. Namun jika sang putri kandung yang biasanya tidak masak nasi suatu ketika bersedia masak nasi, maka sang mertua akan memujinya sangat pengertian.
Makanan yang dibeli oleh menantu rasanya tidak enak, sedangkan makanan yang dibeli putri kandung terasa luar biasa lezat.
Menantu yang pergi liburan dianggap berfoya-foya, sedangkan putri kandung yang pergi liburan dianggap butuh relaksasi.
Menantu dilarang pulang ke rumah orang tuanya kalau tidak ada perlu apa-apa, sedangkan sang putri kandung harus pulang ke rumah orang tua walaupun tidak ada apa-apa.
Saat menantu berkata tidak punya uang, mertua akan berkata,"Makanya harus pinter-pinter hemat uang", sedangkan saat putri kandung berkata tidak punya uang, maka sang mertua akan berkata, "Suamimu kurang bekerja keras".
Saat pulang kerja, menantu harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga; sedangkan saat putri kandung pulang kerja, ia harus banyak istirahat dan diberi makan yang bergizi.
Menantu yang melawan dianggap tidak berbakti, sedangkan jika putri kandung yang melawan maka sang mertua menanggapnya demi keadilan.
Menantu harus belajar melakukan hal yang tidak bisa ia lakukan, sedangkan putri kandung tidak perlu melakukan apa yg tidak bisa dia lakukan
Menantu yang tidak mengajak mertua bepergian dianggap tidak berbakti; sedangkan putri kandung yang bepergian sendiri, cukup dengan membelikan oleh-oleh sudah dianggap sangat pengertian.
Barang yang dibelikan oleh menantu biasanya sulit digunakan, sedangkan barang yang dibelikan oleh putri kandung sangat berguna.
Uang hasil kerja menantu harus digunakan untuk keperluan rumah tangga demi meringankan beban suami; sedangkan uang hasil kerja putri kandung adalah pendapatan pribadi, suami tidak berhak ikut campur.
Uang hasil kerja sang putra tidak boleh diatur menantu, sedangkan uang hasil kerja menantu lelaki sebaiknya semua diberikan kepada putri kandungnya.
Ketika cucu bandel, maka mertua menganggap sang menantu tidak mendidik dengan baik; sedangkan jika cucu dari putri kandung bandel, maka mertua menanggap sang cucu membuat mamanya susah hati.
Setelah menikah, sang menantu lebih baik tidak usah berhubungan dekat dengan orangtuanya, sedangkan putri kandung tidak boleh lupa pada orang tuanya setelah menikah.
Suami yang sayang terhadap menantu dianggap budak istri, sedangkan suami yang sayang terhadap sang putri kandung adalah pria sejati.
Bukan mudah untuk menjaga dan memuaskan hati semua orang tapi berusahalah agar tidak menyakiti hati mereka walaupun hati kita disakiti oleh mereka....
Tak perlu terlihat baik oleh orang lain, karena yang terlihat baik belum tentu benar. Cukuplah menjadi orang yang baik agar orang-orang yang mempunyai hati yang mampu merasakan siapa yang baik...
Selasa, 21 Juni 2016
@ DIA ISTRIMU @
DIA SELALU MENANGIS saat kau memupukkan duka di sela harinya, bukan dia cenggeng dan sok manja di depanmu tapi itulah batas kemampuannya..
DIA SELALU SEDIH saat kau bertingkah acuh tak acuh padanya, bukan dia kekanak-kanakan tapi batinnya sering merasa di anak tirikan...
DIA SELALU KECEWA saat kau bertingkah kasar dan angkuh padanya, bukan dia tak mampu untuk mengkasarimu hanya saja pribadinya sudah menyatu dengan hatinya untuk jangan menertawaimu...
DIA SELALU MERASA ASING untukmu saat kau bertingkah sehari penuh tak mengabarinya, bukan dia tak mandiri tapi dia sudah terbiasa lalui harinya denganmu...
DIA ISTRIMU yang mampu terus memaafkanmu meski pengkhianatanmu berulang kali terjadi...
DIA ISTRIMU yang terus saja menunggumu yang selalu gelisah di siang hari dan susah tidur di malam hari hanya untuk menunggu kabar darimu...
DIA ISTRIMU yang terus memegang janjimu meski beberapa janji yang di buatnya kau ingkari lagi,lagi dan lagi...
DIA ISTRIMU yang kan terus menyemangatimu..
Dia Istrimu...
DIA SELALU SEDIH saat kau bertingkah acuh tak acuh padanya, bukan dia kekanak-kanakan tapi batinnya sering merasa di anak tirikan...
DIA SELALU KECEWA saat kau bertingkah kasar dan angkuh padanya, bukan dia tak mampu untuk mengkasarimu hanya saja pribadinya sudah menyatu dengan hatinya untuk jangan menertawaimu...
DIA SELALU MERASA ASING untukmu saat kau bertingkah sehari penuh tak mengabarinya, bukan dia tak mandiri tapi dia sudah terbiasa lalui harinya denganmu...
DIA ISTRIMU yang mampu terus memaafkanmu meski pengkhianatanmu berulang kali terjadi...
DIA ISTRIMU yang terus saja menunggumu yang selalu gelisah di siang hari dan susah tidur di malam hari hanya untuk menunggu kabar darimu...
DIA ISTRIMU yang terus memegang janjimu meski beberapa janji yang di buatnya kau ingkari lagi,lagi dan lagi...
DIA ISTRIMU yang kan terus menyemangatimu..
Dia Istrimu...
Senin, 20 Juni 2016
After married
Wanita setelah Menikah
Di keluarga Sendiri seperti Tamu
Di keluarga Mertua seperti orang luar
Pria selalu berkata
Terhadap Mama Saya baik sedikit
Karna Mama membesarkan Saya
sangat tidak mudah
Tapi tidak ada satupun pria akan berkata
Ibu, baiklah sedikit kepada Istriku
Istriku meninggalkan orangtua nya
Seorang diri datang ke keluarga kita
Sangat tidak mudah
Kita harus memperlakukannya dengan baik
Di keluarga Sendiri seperti Tamu
Di keluarga Mertua seperti orang luar
Pria selalu berkata
Terhadap Mama Saya baik sedikit
Karna Mama membesarkan Saya
sangat tidak mudah
Tapi tidak ada satupun pria akan berkata
Ibu, baiklah sedikit kepada Istriku
Istriku meninggalkan orangtua nya
Seorang diri datang ke keluarga kita
Sangat tidak mudah
Kita harus memperlakukannya dengan baik
Minggu, 19 Juni 2016
ways to love
Speak without accusing
Give without sparing,
Pray without ceasing
Answer without arguing,
Share without pretending
Give without sparing,
Pray without ceasing
Answer without arguing,
Share without pretending
Enjoy without complain,
Trust without wavering
Forgive without punishing,
Promise without forgetting...
Trust without wavering
Forgive without punishing,
Promise without forgetting...
Langganan:
Postingan (Atom)